Minggu, 13 Desember 2020

Menghamba pada Sang Anak (Aksi Nyata Modul 1.1.a.10)

 

 


MENGHAMBA PADA SANG ANAK

Pendidikan adalah suatu konsep yang luas yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia untuk belajar sesuai kodrat alam dan zamannya agar bisa membentuk pribadi yang memiliki budi pekerti yang luhur sebagai tuntunan hidupnya untuk meraih kebahagiaan lahir batin setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun masyarakat. Sedangkan pengajaran merupakan pengejawantahan dari konsep pendidikan yang berupa usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan tujuan pendidikan melalui berbagai  kegiatan yang bermakna untuk mencapai kompetensi berupa pengetahuan, budi pekerti dan kecakapan sebagai bekal untuk mencapai kebahagiaan hidup. Pendidikan memiliki ranah yang sangat kompleks dan holistik yang mencakup seluruh aspek seseorang. Pendidikan dapat diraih melalui berbagai cara dan metode yang dialami manusia berupa pengalaman, perenungan, dan ajaran hidup. Sedangkan pengajaran lebih cenderung berorientasi pada kegiatan persekolahan yang terpola dan terprogram. Jadi,  pengajaran merupakan usaha untuk mencapai tujuan pendidikan.

Hubungan filosofi KHD dan dan pendidikan Indonesia sangat relevan dan perlu untuk digali lebih ldalam dan dikembangkan lebih luas. Karena dewasa ini Pendidikan kita sudah sedikit melenceng dari rel pendidikan yang sesungguhnya yang diajarkan oleh Ki Hadjar Dewantara. pendidikan Indonesia cenderung lebih condong pada aspek pengajaran yang dikejar. sehingga hal yang lebih dominan menjadi tolok ukur adalah kemampuan kognitif. Sedangkan aspek kecakapan atau keterampilan hidup memiliki rasio dan porsi yang lebih sedikit. Apalagi aspek afektifnya, meskipun konsep pendidikan karakter digaungkan. Oleh karena itu sangat relevan sekali bagi kita untuk menggali kembali konsep dan filosofi pendidikan KHD untuk saat ini. Untuk aspek kodrat dan zaman, konsep ini harus menghadirkan kecakapan pendidikan abad 21 dimana kita dituntut untuk bisa memanfaatkan teknologi agar berdaya guna bagi kehidupan bukan diperbudak oleh teknologi. Konteks di sekolah penulis pemikiran KHD diwujudkan dalam program sekolah dalah bidang akademik (kognitif) kesiswaan (pengembangan diri) dan budaya sekolah untuk menunjang aspek budi pekerti warga sekolah.


 


Sabtu, 12 Desember 2020

Upacara Bendera melalui Konsep BAGJA (Inkuiri Apresiatif)


 

SAEFUL IMAM, S.Pd, Gr.

CGP. SMAN 12 Garut

Kabupaten Garut Angakatan 1 Tahun 2020

 

 

Prakarsa Perubahan

Upacara Bendeera yang Berpihak pada Murid dan Dinantikan Warga Sekolah

Tahapan

Pertanyaan

Daftar tindakan yang Perlu Dilakukan untuk menjawab

pertanyaan

Buat Pertanyaan

·  Hal apa yang paling baik dapat Anda temukan dari upacara bendera yang biasa dilakukan di sekolah?

·  Hal apa yang paling menarik untuk kita pelajari dari pengalaman mengikuti upacara bendera di sekolah selama ini?

·  Hal apa yang tidak menarik dari pengalaman mengikuti upacara bendera di sekolah

  • Mengamati kegiatan upacara bendera
  • Mencatat hal baik yang telah terjadi
  • Mencatat hal yang kurang dalam pelaksanaannnya

Ambil Pelajaran

·  Siapa saja yang dilibatkan dalam pelaksanaan upacara bendera?

·  Apa peran masing-masing pelaku dalam upacara bendera tersebut?

·       Mencatat keterlibatan peserta upacara bendera

·       Menyelami peran masing- masing pelaku

Gali Mimpi

·    Seperti apa orang-orang yang terlibat melakukan perannya ketika upacara bendera?

·    Apa kebiasaan baru yang dapat dilakukan dalam upacara bendera yang menyenangkan?

·    Siapa pelaku perubahan tersebut?

·       Mengamati ekspresi, mengamati stiap kegiatan peserta upacara. Mengamati antusiasme

·       Memikirkan upaya menghidupkan suasana upacara bendera

·       Menentukan tokoh pelaku perubahan

Jabarkan Rencana

·    Langkah inovatif apa yang dapat dilakukan agar upacara bendera tidak membosankan?

·       Saat Pembina upacara selesai memberikan wejangan, diberikan kesempatan pada satu orang anak untuk menyampaikan hal baik yang dialaminya disekolah.

·       Anak yang ditunjuk tidak ditentukan sebelumnya. Jadi siapapun yang ditunjuk siap tampil.

·       Petugas upacara dari masing-masing kelas dan

dilombakan per tingkat


 

Atur Eksekusi

·    Siapa    yang    akan             terlibat             dalam mewujudkan rencana tersebut?

·    Kepada siapa melaporkan kemajuan yang terjadi?

·    Siapa yang memberikan umpan balik dari laporan

·       Memberi usulan kepada rekan guru melalui rapat bersama pimpinan terkait rencana

·       Bekerjasama dengan waka kesiswaan dan wali kelas

·       Melakukan refleksi kegiatan dalam rapat guru

·       Memberikan laporan kegiatan bulanan kepada pimpinan

·       Pimpinan memberikan umpan balik kegiatan

 

Perbandingan Keadaan

 

Upacara Biasanya

Upacara Versi Baru

Petugas Upacara dari Osis

Petugas Upacara dari masing-masing kelas dan digilir tiap minggunya kemudian dipilih

petugas upacara terbaik dari masing-masing tingkat

Hanya Pembina upacara yang memberi wejangan

Peserta didik yang ditunjuk saat itu dapat menyampaikan hal baik yang dialaminya di

sekolah

Pelaksanaan upacara terasa biasa saja

Pelaksanaan upacara bersemangat karena peserta didik bersiap-siap ditunjuk

memberikan hal baiknya

Tidak diberikan kesempatan kepada anggota kelas menjadi petugas upacara, pengalaman dan tanggung jawab kurang

Dengan diberikannya kesempatan menjadi petugas setiap anak memiliki pengalaman menjadi petugas dan bertanggung jawab pada

tugasnya

 


 

Portofolio Aksi Nyata Modul 3.3 - Penerapan Model Integrasi-Kolaboratif Teaching and Learning (Intel) dalam Pembelajaran berdiferensiasi

Portofolio Aksi Nyata Modul 3.3 - Penerapan Model Integrasi-Kolaboratif Teaching and Learning (Intel) dalam Pembelajaran berdiferensiasi  Ol...